Bismillahirrahmanirrahim.
Tadi pagi pas selesai sarapan, tiba-tiba handphone jadul saya berbunyi. Ternyata teman sekelas, ketika kami duduk di bangku sokolah SMU dulu. Memang akhir-akhir ini kami sudah jarang saling komunikasi, karena kesibukan kami masing-masing...mungkin. Heheheh . Pesannya seperti ini :
Teman saya: Askum ...ngpain ndah. msh ingt Q kan? Q wati bolomu ^_^
Aku jawab: Heyyy, pa kbr nih, wez rabi durung? (udah nikah belum)
Teman saya: ya awloh ndah ...wez GD mmngan Q (udah besar anakku)
Aku jawab: Wahhh...lanang po wadon? (laki-laki apa perempuan?)
Teman saya: Lah kowe piye, wez rabi sisan tah? (lah kamu gimana, sudah nikah juga yah?)
Saya jawab: Ora...golek duit disek wat. (tidak...kerja dulu wat)
Temen saya: Astajim Ndah.... ngenteni kapan? (Astajim Ndah...nunggu kapan?)
Itulah sekilas komunikasi saya dengan teman sewaktu SMU dulu, rasa kangen dan mengingatkan masa-masa indah ketika sekolah SMU dulu. Sebetulnya banyak yang kami perbincangkan lewat SMS tadi pagi, tapi saya ambil inti dari pembicaraan saya dengan teman saya...Wati (Susilowati tepatnya). Jika anda teliti pada pesan SMS saya dengan si wati, ada kesalahan yang sangat fatal. Kesalahan itu terdapat pada kata : Askum, Awloh dan Astajim. Kenapa saya mengatakan fatal? setelah saya telusuri akhirnya menemukan pencerahan seperti ini :
Ass = Pant * T
Askum = Celakalah Kamu
Assalamu'alaikum diganti "Askum"
Astaugfirullah hal'adziiim disingkat "astajim"
Allah dirubah "Awloh"
Apakah Baginda Rasulullah mengajarkan seperti ini kepada kita ?
Apakah ada dalil yang merujuk memperbolehkan menggunakan kata-kata itu ?
Mas...Mbak tidak ada ulama satupun sampai saat ini yang membenarkan beserta dalilnya, jika penggunaan kata-kata seperti itu boleh digunakan. Ini bukan bahasa "guyonan" seperti yang kita bicarakan setiap hari mas...mbak. Kata-kata di atas artinya sangat agung dan mempunyai makna sebuah doa yang di tujukan kepada Tuhan. Yang paling saya sesalkan kata Allah diganti dengan Awloh, ini ndak main-main loh. Allah adalah nama sebuah Dzat yang menciptakan alam semesta beserta isinya, termasuk kita manusia.
Lah jika kita sebagai ciptaanNya kenapa sih kita berani-beraninya mengganti namaNya ? Apakah kita sudah terlalu hebat dan pinter ? Di hadapan Allahu Rabbi kita ndak ada apa-apanya mas..mbak, ndak ngefek meski kita paling pinter dan paling sakti di jagad raya ini.
Saya menjadi heran dengan bahasa yang ndak jelas seperti itu, lalu kalau saya menulis kata-kata diatas dengan lengkap lantas di cap "anak ndak gaul?". Jujur nih, saya mending cap anak "Ndak Gaul" ketimbang dicap sebagai "Anak yang Murshal".
Inilah yang saya sebut “al-fiqhul akbar” (fikih/pemahaman agama yang paling agung), serta yang pertama kali dan paling utama termasuk dalam sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Barangsiapa yang Allah kehendaki baginya kebaikan maka Allah akan memahamkannya (ilmu) tentang agama“
Inilah yang saya sebut “al-fiqhul akbar” (fikih/pemahaman agama yang paling agung), serta yang pertama kali dan paling utama termasuk dalam sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Barangsiapa yang Allah kehendaki baginya kebaikan maka Allah akan memahamkannya (ilmu) tentang agama“
Untuk itu saya menghimbau kepada sahabat-sahabat saya disini, jika menuliskan kata-kata khususnya waktu SMS agar lebih berhati-hati. Karena jika kita salah dalam penulisan, maka salah pula artinya. Dan jika ada teman-teman yang kurang sependapat dengan saya, yuk kita diskusikan lewat kolom komentar di bawah dan jangan lupa disertai dalilnya.
Mudah-mudahan Allah selalu membimbing saya dalam mencari kebenaran. Aamiiin.
No comments:
Post a Comment