Assalamu'alaikum.
Hal yang perlu kita sadari adalah hidup ini tidak selalu berjalan mulus. Suka duka silih berganti. Ada kemenangan, ada kekalahan, ada air mata yang tertumpah disaat kekalahan menerpa. Banyak diantara kita menyikapi dengan sikap yang berbeda dalam Meraih Kesuksesan Dunia dan Akhirat. Di saat mendapatkan kemenangan seakan itu adalah hasil kerja kita semata. Sehingga kita semua lupa diri siapa yang mencipta.
Di saat kalah merasakan diri terlalu bersalah. Sering saat kalah, kita tanpa sadar terjebak, lalu memandang kekalahan sebagai aib. Kita malu luar biasa kalau kalah. Bahkan, tidak jarang kita menuding orang lain sebagai penyebab kekalahan kita. Kita sering menyalah-nyalahkan berbagai pihak karena kita kalah.
Bagaimana sebaiknya kita memandang dan menyikapi kekalahan?
Kekalahan atau kegagalan bukanlah suatu kejahatan. Kita memang tidak menyukai kekalahan, tetapi boleh jadi kekalahan itu kelak justru membawa kebaikan buat kita. Dan, kita mungkin sangat menyukai kemenangan, kesuksesan, dan kekayaan, tetapi bisa jadi kemenangan itu justru berakibat buruk bagi kita di kemudian hari. Kepada Allah jualah hendaknya semua itu kita kembalikan. Hal tersebut tertuang dalam Al Quran yang artinya “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui (QS al-Baqarah [2]: 216)”.
Disaat kekalahan melanda maka yang harus kita lakukan adalah menguatkan kembali tekad untuk melanjutkan perjuangan. Memahami kembali bahwa kita adalah orang-orang yang terpilih.
Disaat kemenangan berada dalam genggaman. Maka yang harus dilakukan adalah merendahkan diri di hadapan Ilahi. Bahwa kemenangan itu bukannya hasil dari jerih payah diri sendiri, tetapi anugrah dari Ilahi. Sesungguhnya kemenangan itu adalah ketenangan jiwa dan kekalahan itu adalah kerisauan hati.
Kekalahan merupakan batu pijakan menuju kesuksesan di masa yang akan datang. Thomas Edison, penemu bola lampu, harus melalui 100 percobaan untuk akhirnya dapat menciptakan bola lampu tersebut. Pada suatu saat ada seorang reporter bertanya padanya, “Bagaimana rasanya mengalami kegagalan sebanyak 100 kali?”. Lalu Edison menjawab “Saya tidak gagal 100 kali. Bola lampu tersebut ditemukan melalui 100 langkah”.
Soichiro Honda mengatakan, janganlah melihat keberhasilan dalam menggeluti bidang otomotif, tapi lihatlah kegagalan yang dialaminya. “Orang melihat kesuksesan saya hanya satu persen, tapi mereka tidak melihat 99% kegagalan saya”. Beliau memberikan petuah “ketika Anda mengalami kegagalan, teruslah bermimpi, mimpikanlah mimpi baru dan berusahalah mengubahnya jadi kenyataan. Siapapun Anda, dari manapun Anda, Anda dapat sukses jika tak pernah berhenti untuk percaya dan berusaha. Berhentilah putus asa, karena itu tak memperbaiki keadaan, mari mulai bermimpi dan mengubah nasib”.
Al Qur'an memberikan 3 Kunci Meraih Kesuksesan tanpa batas, dunia dan akhirat :
Kunci Meraih Meraih Kesuksesan pertama.
Di dalam Al Qur'an QS.35:29 yaitu: Yatlunal kitaballah. Membaca kitab atau membaca buku. Uraian ini bukanlah tafsir, tapi mengambil inspirasi ayat Al Qur'an. Sukses itu ada ilmunya. Kata Nabi Muhammad SAW, Jika ingin sukses di dunia milikilah ilmunya, jiia ingin sukses di akhirat juga punya ilmu. Jika anda ingin sukses dunia dan akhirat, juga ada ilmunya. mencari ilmu itu penting. Dan Gudangnya ilmu adalah buku. Hampir semua ilmu ada bukunya berikut pengertiannya. Kuncinya adalah membaca. Jadi jika ingin mengambil ilmu dari gudang ilmu maka anda harus membaca
Kunci Meraih Meraih Kesuksesan ke dua.
Di dalam Al Qur'an QS.35:29 yaitu: Mendirikan Sholat. Banyak orang yang kaya tidak pandai bersyukur, tidak sohlat. Kecerdasan spritualnya rendah. Manusia hanya merencanakan, Allah yang menentukan. Bekerja dan yakin Allah SWT pasti akan membantu. Ini adalah prinsip sukses orang beriman. Tawakkal Ilallah. Segala persoalan ada solusi spiritualnya. "Mintalah pertolongan dengan sabar dan sholat," kata Allah. Jika anda bersyukur, maka Allah akan membuka pintu-pintu rejeki dari segala penjuru. Derpan- belakang, atas-bawah. Harta menjadi berkah, hati kembali tentram. Bahagia sudah pasti. Di dunia sukses, akhirat mendapat Rahmat Allah.
Kunci Meraih Meraih Kesuksesan ke Tiga.
Di dalam Al Qur'an QS.35 yaitu: bersedekah. Salah satu do'a yang mustajab adalah do'a orang-orang miskin. membahagiakan mereka, kita akan mendapat do'anya. Janji Allah sudah pasti. Allah SWT akan melipatgandakan harta orang-orang yang berinfak 10 kali lipat hingga 100 kali lipat. Sedekah bukannya mengurangi harta, justru menambah harta. sudah banyak bukti. Infak memperkaya anda bukan membuat miskin. Tidak ada dalam sejarah orang yang dermawan akhir hidupnya miskin.
Dalam Meraih Kesuksesan Dunia dan Akhirat, hati seseorang harus bersandar dan bertawaqal kepada Allah, tidak takluk kepada bayang-bayang buruk dan tidak pula dikuasai oleh khayalan-khayalan buruk, sedang ia percaya penuh kepada Allah dan mendambakan karuniaNya, maka dengan itu segala kegelisahan dan kegundahan akan tertangkis, sejumlah penyakit luar maupun dalam akan hilang darinya, dan akan tercipta di hatinya kekuatan, kelapangan dan kegembiraan yang tak mungkin terungkapkan olah kata.
*** Maaf artikelnya panjang, dengan membaca keseluruhan berarti anda ingin sukses. InsyaAllah
No comments:
Post a Comment