Assalamu'alaikum.
Kisahku di senin kelabu ......
21 Mei 2013 :: 16.45
Sore itu, hawa panas menyelimuti tubuh seseorang yang terkulai lemas di pembaringan. Keceriaan yang setiap hari diperlihatkan, perlahan-lahan tidak tampak olehku. Beberapa kali kuusap keringat yang selalu membasahi wajahnya dan sesekali kau lemparkan senyum ikhlas dalam rasa sakitmu. Yaa...kamu selalu menyembunyikan rasa sakit yang selama ini kau rasakan dengan beberapa senyuman untuk menghibur diriku.
21 Mei 2013 :: 17.00
" Aku tidak kuat.... Aku Ikhlas Ya Allah " kata-kata itulah yang sering kudengar ketika lewat tangah malam. Bahkan kamu selalu memintaku jika menjelang subuh untuk membaca surah Yaasiin dan At Taubah. Beberapa kali aku lihat tetesan air infus dan slang tabung oksigen untuk meyakinkanku jika semuanya dalam keadaan baik. Lamat-lamat kudengar isak tangis Ibu dan Bapak ku yang duduk disamping adikku.
21 Mei 2013 :: 17.32
" Sudah adzan Maghrib Dik...sholat dulu. Kakak sholat juga ya? " bisikku. Dia membuka matanya dan mengangguk. Dan seperti biasanya aku mengusap wajah sampai mata kakinya di setiap waktu sholat tiba. Tak lama kemudian suara Takbiratul ikhrom terdengar di kamar itu. Suasana sangat hening, beberapa orang yang diluar kamar sibuk membaca surah Yasiin, Akasah dan Al Ikhlas turut membantu memberikan bantuan doa. Tak lama kemudian aku mendengar suara batuk dari mulutnya, (seperti itulah jika dia selesai sholat) cepat-cepat aku bangkit dari sajadah yang tidak jauh dari pembaringanya, kemudian aku mengangkat tanganku untuk ikut mengamini doanya:
Ya Allah ..... Ampunilah dosa-dosa kedua orang tuaku, berikanlah rizqi yang halal kepada beliau dan berilah kekuatan untuk beribadah kepadaMu.
Ya Allah...... Lindungilah keduanya dari api neraka, jadikanlah mereka berdua ahli syurga.
Ya Allah...... Ampunilah aku sebagaimana Engkau mengampuni para syuhada dan para sahabat Rasulullah Sallalluhu 'Alaihiwassallam. Berilah kami kesembuhan apabila Engkau masih berkenan memberikan umur panjang. Dan berilah keikhlasan serta kemudahan disaat sakaratul maut jika Engkau ambil nyawa hambaMu ini ya Allah.
Ya Allah...... Jadikanlah hambaMu ini termasuk golongan yang khusnul khatimah disaat ajalku tiba dan jauhkanlah kami dari siksa kubur. Aamiiiin.
21 Mei 2013 :: 19.30
Air mataku bercucuran ketika doa itu diucapkan oleh seorang hamba yang sangat lemah. Tidak tega aku melihat penderitaan yang selama ini kamu rasakan.
"Allah......,AstaghfirullahHal'adziim,Lailahaillallah Muhammadarrasulullah" kata-kata itu tidak pernah berhenti diucapkan meski terdengar pelan olehku. Kembali aku bacakan surah Yasiin tepat ditelinga kanannya sampai selesai. Urat nadi di tangannya makin lemah, kuraba telapak kakinya yang semakin dingin.
" Allah...Allah...Allah " kutempelkan lagi bibirku tepat ditelinga kanannya seraya kusebut NamaNYA. Rasa takut yang luar biasa aku rasakan saat itu dan seolah-olah aku ikut merasakan jika Malaikat Izrail sudah ada di depan adikku yang aku sayangi.
21 Mei 2013 :: 19.55
"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Sesungguhnya kita milik Allah, dan kepada Allah jualah kita kembali." Hujan tangis terdengar di setiap sudut rumahku, tidak ada satu orangpun yang percaya jika ada pemuda yang sholeh sudah menghadap Ilahi Rabbi. Terlebih aku yang tiap malam menemani dan menghibur dia, canda tawanya serasa obat yang bisa sedikit mengurangi beban penderitaanya.
Adikku...selama ini kamu memberikan contoh kepadaku, juga sering menasehatiku jika sudah waktu sholat tiba untuk segera melaksanakan kewajibanku.
Adikku.... tidak pernah sekalipun kamu membuat bapak dan ibu marah. Begitu patuhnya kamu kepada orang tua dan aku berusaha akan meneruskan semua yang pernah kamu lakukan.
Kini... kamu sudah tenang di alam sana, di suatu tempat yang kamu idam-idamkan. Dan saat ini kamu bisa tersenyum setelah melewati perjuangan yang sangat panjang. Kamu sudah berkumpul bersama ahli syurga, aku yakin itu.
Adikku ... bapak dan ibu bangga kepadamu, menjadikan seorang anak yang khusnul khatimah. Kamu sudah menepati janjimu "Membahagiakan Bapak dan Ibu".
Adikku .... aku kan selalu mengunjungi tempat pembaringan terakhirmu, kan ku lantunkan doa-doa untukmu.
Adikku .... kutulis serangkaian kata-kata ini untuk mengenang kebersamaan kita. Sekaligus kan kujadikan renungan dan semangat untuk melanjutkan perjalanan hidupku. Aku akan selalu mengingat pesan-pesan terakhirmu agar lebih rajin beribadah dan membantu bapak dan ibu. Dan juga tidak akan meneteskan air mataku lagi. Insya Allah Dik ....
Selamat Jalan Adikku .... semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosamu, menerima semua amal ibadahmu dan dikumpulkan bersama orang-orang ahli syurga. Aku berjanji akan selalu tersenyum meski Allah memberikan cobaan kepadaku seperti yang kamu contohkan kepadaku.
Selamat jalan adikku ............. Alm RIZAL HIDAYAT.
*** Sekali lagi saya sekeluarga mengucapkan terima kasih atas bantuan do'a dari kawan2 semua. Semoga Allah SWT mencatat sebagai amal ibadah. Aamiiin
*** Sekali lagi saya sekeluarga mengucapkan terima kasih atas bantuan do'a dari kawan2 semua. Semoga Allah SWT mencatat sebagai amal ibadah. Aamiiin
No comments:
Post a Comment