Bismillahirrahmanirrahim.
"Tak kenal maka tak sayang" Pepatah ini sudah tidak asing lagi di telinga kita, nah kali ini saya mencoba dan merangkai pepatah tersebut tentang hubungan saya dengan Tuhan, karena apa? yah... karena saya ingin sekali lebih mesrah dan semakin jatuh cinta dengan Tuhan. Semakin saya mengenal Nya maka saya pun makin jatuh cinta. Namun sebelum mengenal lebih jauh, tentunya saya harus mengenal sifat-sifat Nya dulu. Tanpa mengenal sifat, asma (nama) dan af'al (perbutan Nya) maka saya akan terpeleset lebih jauh ke "Lembah Fatamorgana" alias "Lembah Bayang-Bayang".
Yang pertama saya yakini adalah jika Tuhan itu Ahad (satu), Maha Esa, Tidak Berawal dan Tidak Berakhir, tidak Ber anak dan juga tidak di per anak kan dengan kata lain itulah keimanan saya tentang Tuhan . Dalam mengenal Tuhan saya harus memilah-milah mana yang Praduga, Fakta, Fenomena dan Realitas.
1. Praduga. Artinya apapun semua yang kita anggap benar tanpa adanya pembuktian kebenarannya. Tuhan bukanlah hasil dari pikiran manusia, yang demikian itu adalah Tuhan hasil Imajinasi atau khayalan manusia.
2. Fakta. Sesuatu yang terjadi dapat dilihat dan bukan hasil khayalan, penuh kesadaran oleh orang yang melihat. Tetapi jika dilihat satu atau beberapa orang saja, itu belum termasuk Fakta dan bisa mengelabuhi orang lain. Makanya fakta tidak cukup hanya dilihat, tetapi harus dibuktikan keberadaan Nya. Ketika fakta itu sebagai objek, maka itu bukan berarti Tuhan, dalam Al Qur'an : Tuhan tidak serupa dengan segala sesuatu.
3. Fenomena. Fenomena adalah objek presepsi, yaitu apa yang diamati. Fenomena adalah objek pengalaman inderawi, yaitu sesuatu yang tampak pada panca indera. Tetapi Tuhan bukanlah Fenomena atau penampakan. Apa lagi berkelamin dan memerlukan kebutuhan jasmani, dan Tuhan tidak seperti itu karena semua yang Fenomena pasti tidak Kekal dan Abadi.
4. Realitas. Realitas mencakup sesuatu apa adanya, dan tidak diketahui dengan cara pendekatan. Dalam bahasa Indonesia Realitas itu diterjemahkan menjadi "ke Nyata an" dan hal ini (realitas) pasti menyangkut sesuatu yang nyata. Lebih jelasnya Realitas adalah apa yang sejatinya memiliki keberadaanya sendiri. Dalam Islam The Absolute Reality, Al Haq atau realitas mutlak yang disebut "Tuhan Semesta Alam"
Jadi Tuhan adalah Realitas Absolut, yang tidak akan menampakkan diri Nya dalam ruang dan waktu. Namun kehadiran Nya hanya bisa dirasakan oleh manusia yang hatinya diam, tak bergejolak, bersih dan jernih. Mengapa ? karena Tuhan adalah Dzat yang tetap tak berubah, sedangkan manusia dan makhluk yang yang lain masih ketergantungan dengan yang lainnya. Tapi jangan khawatir, di dalam berkomunikasi dengan Tuhan kita bisa melalui Sholat dan Dzikir.
Dan dari uraian di atas mengenal Tuhan bukanlah dengan meraba-raba dan menduga-duga, karena dengan jelas dalam Al Quran, Allah itu tidak seperti yang kita bayangkan, lebih lanjut silahkan kupas Surah Al Ikhlas. Saya kira itu catatan kecil saya dan semoga bermanfaat.
"Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan." Al Fatihah : 5
No comments:
Post a Comment