Wednesday, March 6, 2013

Tips Mudah Mencari Kekhusukan Sholat Lima Waktu

Assalamu'alaikum.

**Sekedar mengingatkan kembali kepada pribadi saya**

Pada kesempatan kali ini saya mencoba memberikan sedikit gambaran tentang bagaimana cara memperoleh rasa khusyuk dalam menjalankan kegiatan ibadah sehari-hari terutama sholat lima waktu. Memang sudah banyak sekali buku-buku yang memberikan penjelasan tentang mencari kekhusyukan terutama dalam hal sholat lima waktu. Namun setelah saya membaca beberapa buku tersebut rasanya sulit di lakukan sebagian orang, misalnya dalam mencapai rasa khusyuk dalam sholat haruslah begini dan begitu. Bahkan saya pernah mendengar adanya "Pelatihan Sholat Khusuk

Disini saya mencoba memberikan gambaran yang sangat sederhana, kenapa rasa khusyuk itu sangat sulit dilakukan oleh kita? Sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya jika anda (terutama yang sudah bekeluarga) saya ajak bernostalgia dan mengenang masa lalu yang sangat romantis. Untuk yang masih jomblo saya ajak bernostalgia dengan pacar anda saat ini. 

Kemudian saya akan mengajukan pertanyaan kepada anda seperti ini : Pertanyaan A

1. Masih ingatkah "pertama kali" anda pacaran?
2.Masih ingatkah "pertama kali" mengajak pacar / istri anda? misal: makan malam, nonton bioskop lalu mengucapkan "I LOVE YOU" kepada pacar / istri anda sekarang ? 
3. Masih ingatkah "pertama kali" anda ketika mencium pasangan / istri anda saat itu ? 

Jawaban diatas saya kasih nilai  :   90% ingat !!!

Jika kita mau jujur, rasanya pacaran yang pernah anda lakukan seolah-olah baru kemarin atau beberapa hari yang lalu. Semua serba indah dan romantis, rasanya ingin kembali mengulang peristiwa tersebut. Betul..???

Nah, berikutnya pertanyaan yang sedikit serius: Pertanyaan B

1. Masih ingatkah anda "pertama kali" melakukan sholat dengan khusuk?

Jawaban diatas saya kasih nilai  :  < 65% agak ingat !!! (antara ingat dan ndak ingat) heeee .....

Jawaban A dan B diatas rasanya sangat jauh perbedaannya, jika kita jujur kenapa bisa terjadi perbedaan yang sangat jauh? padahal peristiwa A dan B tersebut sama-sama terjadi sekian tahun yang lalu. Hal ini yang pernah saya renungkan, karena hal ini sangat istimewa menurut saya pribadi. 

Ok ... berikut penjelasannya.

Ketika kita berpacaran, bermesraan dan mencium kekasih/istri anda, yang yang mengalir dalam jiwa anda adalah "HATI DAN PERASAAN ANDA SAAT ITU". Hati dan pikiran anda berjalan selaras dan seimbang, apapun yang terjadi di sekeliling anda abaikan. Tanpa anda sadari saat itu anda membuka semua hijab-hijab yang menutup hati dan pikiran anda. Jika anda hanya memainkan salah satu faktor misalkan hati saja, maka anda merasakan hambar tanpa melibatkan perasaan. Begitu pula sebaliknya, peristiwa itu akan terasa tidak romantis jika tanpa hati.

Disamping itu ada faktor lain yang mendukung, yaitu komunikasi dengan bahasa serta tutur kata yang manis dan lembut. Semua tersusun dengan rapi, antara hati, perasaan dan ucapan. Semua itu seirama dalam memainkan peranan dalam menjalin cinta kasih.

Kemudian apakah hal tersebut kita lakukan ketika mengahadap Allah, terlebih dalam sholat lima waktu ? Apakah perasaan, hati dan lisan kita seirama juga? Kita bukan sekedar bermesraan seperti dengan kekasih/istri kita, bahkan disini kita memohon dan menyerahkan jiwa raga kepada Nya. 


  • 1. Apakah kita memahami, apa yang sedang kita baca ketika kita sujud dan ruku' kepada Nya?
  • 2. Apakah kita memainkan perasaan kita, ketika kalimat "Inna sholati wanusuki wamahyaya wamamati lillahi robbil ‘aalamiin" (sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk ALLAH, Tuhan seluruh alam)" kita baca ? 
  • 3. Apakah hati kita merasakan kehadiran Nya saat kita sholat ? 
Saya tergelitik dengan sikap saya sendiri : Sholat adalah permohonan saya pribadi secara langsung kepada Allah, tetapi  saya justru ndak paham, ndak mudeng dengan apa yang saya baca ketika sholat. Kan lucu ...?? Lantas 15 menit berikutnya setelah melaksanakan sholat, saya sudah ndak ingat Allah lagi, sudah terbuai dengan kemegahan duniawi. Padahal masih 15 menit yang lalu saya berbicara langsung dengan Allah.... Parah !!! 
Jika hati dan perasaan tidak seirama, bahkan apa yang di bacapun kita tidak memahaminya juga, apakah kita akan merasakan khusyuk dalam sholat ? apakah kita menemukan ketenangan bathin? Terlebih apakah kita merasakan kedekatannya dengan Nya? Padahal Allah sangat dekat dengan kita.

Demikianlah sedikit renungan saya di dalam mencari kekhusukan dalam sholat. Jika dalam bermesraan dengan pasangan/istri, kita menemukan rasa romantis dan menyenangkan, kenapa dalam bermesraan dengan Allah justru terkesan hampa....? Semoga lewat catatan kecilku ini saya khususnya, dan teman-teman semua akan lebih memahami apa arti sholat itu sendiri. Bukan sekedar melakukan ritual, bukan sekedar melakukan perintah Nya saja melainkan kita diwajibkan menyerahkan jiwa dan raga demi menuju Surga Nya. Amin

Semoga bermanfaat

No comments:

Post a Comment