Thursday, February 7, 2013

Beberapa Lembar Kertas Dari Pak Kyai Bag. II (Selesai)

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu'alaikum kawan....Jika kemarin saya membuat postingan "aneh" seputar Page Rank, kali ini saya ingin melanjutkan kisah Beberapa Lembar Kertas Dari Pak Kyai Bagian I. Tanpa saya sadari, tindakan saya waktu itu sangat ceroboh karena saya tidah berpikir secara dewasa. Terlalu dini dan mudah saya menerima "Kata Cinta" ketika seseorang mengungkapkan rasa cinta kepadaku. Waktu berjalan begitu cepat, tanpa saya sadari perkenalan itu sudah berjalan kurang lebih 2 bulan.

Masa-masa itu sungguh membuat hati ini sangat bahagia, sepertinya ada kekuatan yang mendorong saya untuk selalu memikirkan dia. Namun kebahagian yang hanya 2 bulan itu harus kandas di tengah perjalanan. Sebagai anak kampung, selepas sholat ashar saya harus pergi ke pesantren yang hanya berjarak beberapa ratus meter dari rumahku.

Saya hanya bisa "manut" begitu saja ketika Pak Kyai memanggilku dan memberikan nasehat untuk menghentikan "Cinta Pertama Saya". Akhirnya beliau memberikan nasehatnya dalam bentuk beberapa lembar kertas yang diberikan kepada saya. Setelah lembaran tersebut saya baca, intinya ada 2 point yang menyadarkan saya, yaitu tentang : makna cinta yang sesungguhnya dan mengenali jati diri.

Pertama.
Cinta merupakan suasana hati untuk berbagi kebersamaan dalam bentuk suka maupun duka. Cinta juga berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan sang kekasih. Dari Anas r.a. Rasulullah SAW bersabda, "Tidak sempurna keimanan seseorang diantara kalian hingga ia lebih mencintai aku daripada kedua orangtuanya, anaknya, dan manusia semuanya."

Jadi pertanyaan saya ketika itu :
Sudahkah saya mencintai Allah Swt, Rasulullah Saw, Ayah dan Ibu yang melahirkan dan merawat saya dengan benar dan ikhlas ?Sudahkah saya mencintai saudara, kerabat, kawan serta tetangga saya dengan benar dan ikhlas ?Sudahkah saya Patuh kepada perintah dan larangan Allah? Sudahkan saya mencintai Rasulullah Saw seperti para sahabat-sahabanya? Sudahkah saya patuh dan menghormati Orang Tua saya?

Pasti sudah bisa ditebak jika saya hanya setengah-setengah dalam mencintainya, apa lagi Allah Swt sebagai Tuhan saya. Hati sayapun tersentuh dengan kalimat-kalimat ini, saya merasa berdosa telah mengecewakan orang tua saya. Akhirnya saya menyadari jika saya terlalu mencintai dia maka "Keimanan saya" tidak akan sempurna. Apabila saya sudah betul-betul memahami makna cinta, barulah saya diperbolehkan mencari pasangan hidup. Tentu saja saya tidak akan bertindak bodoh menjual keimanan gara-gara cinta monyet. Ya sudahlah...ini hanya kisah lama kok. Udah ahh..jangan nangis gitu....jelek tau !!!

Kedua.
(QS. an-Nur: 26) “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).”  Waduh ...!!! sontak saya terkejut dengan Ayat ini, kenapa begitu? Jujur saya sama sekali tidak mengenali diri / pribadi saya sendiri (maklum masih kecil), apalagi orang lain termasuk dia. Kira-kira jika saya memaksa dan berontak untuk nekat meneruskan hubungan cinta ini, tidak menutup kemungkinan akan terjerumus ke arah maksiat (Naudzubillah). Lantas saya berpendapat, jika kelak saya berhasrat mendapatkan pasangan yang shalih, maka saya harus men shalih kan saya terlebih dahulu. Insya Allah sayapun akan mendapatkan orang yang shalih.

" Kebaikan berjodoh dengan kebaikan, orang-orang yang baik berjodoh dengan orang-orang yang baik, keburukan berdampingan dengan keburukan, orang-orang yang buruk berkawan dengan orang-orang buruk, ini sudah menjadi sunnatullah dalam kehidupan. "

Dari keterangan ini lantas saya betul-betul bersyukur atas nasehat-nasehat yang sudah menyelamatkan hidup saya. 

Biarlah angin berhembus bersama awan
Mencari celah dalam gumpalan mega 
Kini ..aku bisa melihat cakrawala
Yang menyinari kalbu ini dalam kesunyian 

Untuk itu saya juga minta nasehat kepada pemirsa, sudah benarkah apa yang sudah saya lakukan ini..???

Wassalam

No comments:

Post a Comment