Sunday, February 24, 2013

Pendidikan Remaja Muslim : Antara Hijab dan Kue Lemper

Bismillahirrahmanirrahim.

Terlahir dari keluarga yang sangat sederhana, seorang bocah kecil yang akan memasuki usia remaja meramaikan suasana yang ada di sekitarnya. Tapi keimut2an, kelincahan, cara komunikasi dan becandanya masih lengket dalam dirinya. Banyak kejadian-kejadian lucu dan aneh bahkan yang "seram" pun dia alami, namun dia adalah sosok wanita kecil yang mempunyai karakter kuat dan sulit dijumpai diantara teman-teman sebayanya.

Ketika memasuki sekolah lanjutan pertama, sikapnya berubah drastis. Dimana setiap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada Orang Tua dan Guru sekolahnya terlalu sulit untuk dijawab. Bahkan saudara-saudara nya geleng-geleng kepala ketika mendengar pertanyaan dari seorang anak kecil. Merasa putrinya memiliki kelebihan orang tua pun menitipkan ke salah satu pesantren yang tidak jauh dari rumahnya. 

Suatu ketika anak itu di panggil oleh Ayahnya, tapi namanya juga masih anak-anak panggilan dari ayahnya tidak dihiraukan. Baru ketika panggilan kedua dia beranjak dari tempat dia bermain, tapi sepertinya anak itu masih ogah untuk mendekati ayahnya.

Ayah : Ndaahhhh ... !!!
Ndah : iyaaaaaaaaa..... Apa sih yah ?
Ayah : sini duduk sebelah ayah, mulai tadi di panggil ndak ndengerin.
Ndah : Maaf yah, masih main game.
Ayah : Ayah mau bilang, kamu kan udah SMP.
Ndah : Trus ....emangnya kenapa sih yah ?

Nampaknya si ayah menyulut rokok nya, dan menghentikan pembicaraan. Persis di depan mereka berdua ada sebuah meja yang di atasnya ada segelas kopi dan kue Lemper. Tak lama kemudian mereka kembali melanjutkan pembicaraanya.

Ayah : Ndah ... coba kamu lihat anak-anak itu. Mereka semua pakai jilbab, kelihatan bersih dan cantik kan?
Ndah : sama aja kok yah. Yang penting mandi bersih dan ganti baju yang bersih.
Ayah : Iya ayah tau, tapi kalau kamu seperti mereka tambah kelihatan rapi dan cantik.
Ndah : Maksudnya ...?
Ayah : Gini nduk ... kalau kamu pakai jilbab seperti mereka pasti kamu tambah cantik.
Ndah : Ndak mau ah.... panas yah. Lagian saya masih kecil, ntar aja kalau dah gede.

Kemudian si Ayah minum kopi yang ada didepannya, lalu mengupas kue lemper kesukaan ayahnya. Tapi bukannya dimakan sama ayah, kue lemper itu dengan sengaja dijatuhkan ke lantai. Kemudian si ayah mengambil 1 buah kue lemper lagi dan kemudian di jatuhkannya lagi. Tapi kue yang kedua masih dengan daun pembungkusnya. Karena kagetnya si anak tadi protes kepada ayahnya.

Ndah : Kenapa sih yah....kue kok dibuat mainan
Ayah : Ndah ... coba kamu ambil salah 1 kue lemper itu terus kamu makan.
Ndah : Ayah ini aneh, kue habis di buang lah kok terus saya disuruh makan
Ayah : Ambil saja salah satu, terus kamu makan. 

Rupanya si anak itu mengambil kue lemper yang masih ada daun pembungkus dan memakannya sampai habis. Tapi dalam kepala anak itu masih bingung dengan sikap aneh sang ayah, setelah habis memakannya si anak itu kembali menanyakan sikap aneh ayahnya.

Ndah : Udah habis yah ....
Ayah : Bagus ....  kenapa kamu tadi memilih kue lemper yang masih ada daunnya ?
Ndah : Loh ... yang ada daunnya kan bersih yah. Yang kotor kan bagian luarnya saja.
Ayah : Sepertinya kamu sudah memahami sikap aneh ayahmu ini. Orang memakai jilbab tidak berbeda dengan kue lemper nduk. Islam tidak mengenal siap atau tidak siap memakai jilbab, karena berjilbab adalah ciri khas muslimah dan itu merupakan perintah langsung dari Allah. ‘Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, ….’ [Qs. an-Nûr : 31].

Banyak sekali manfaat yang didapat dari kita berjilbab, manfaatnya antara lain adalah terhindar dari godaan yang bisa menimbulkan syahwat apabila ada laki-laki yang melihat kita. Supaya kita bisa selamat dari gangguan dia dan bisa menjaga kehormatan suami apabila sudah memiliki suami. Bagi yang belum, sosok wanita sholehah sebenarnya banyak dicari, karena sosok wanita tersebut sangat langka kalau saya sendiri melihatnya, sungguh beruntung suami yang mendapatkan sosok wanita seperti itu. Nah itu sedikit manfaat dari memakai jilbab (berkerudung).

Dijaman sekarang berhijab sudah menjadi trend bagi kalangan anak muda, namun sangat disayangkan jika jika trend ini hanyalah sebagai kamuflase belaka. Banyak diantara mereka berhijab karena latah, meniru gaya dan penampilan seorang artis, berhijab karena kemauan sang pacar, berhijab karena diwajibkan pihak sekolah, berhijab karena desakan suami atau berhijab karena tuntutan pekerjaan. Disamping itu banyak pula anak gadis berjilbab, tetapi pergaulannya melebihi kaum jahiliyah. Banyak sekali pengguna jilbab yang melakukan perbuatan asusila, dan jilbab tersebut dijadikan topeng untuk mengelabuhi orang yang memandangnya. Agar orang lain menyebut dirinya seorang remaja muslimah, anak baik dan alim. Padahal dalam berjilbab mereka masih menunjukkan kemolekan tubuhnya.


Itulah beberapa pendidikan alasan yang kadang mendasari seorang wanita untuk memakai jilbab dan sebaik-baiknya mereka adalah orang yang ikhlas dalam memakainya karena Allah, para Ulama menyebutkan 2 (dua) syarat diterimanya amalan seorang hamba yang semuanya tersimpulkan atau terambil dari 2 kalimat syahadat yang berbunyi “ Asyhadu Alla Ilaaha Illallaah, Muhammadan Rosulullaah” yaitu ; Ikhlas, yang terambil dari syahadat yang pertama yaitu syahadat kapada Allah, Rosulullah Shollallahu Alaihi Wasallam juga bersabda dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Umar bin Khattab :  "Sesungguhnya setiap amalan tergantung niatnya. dan setiap orang akan mendapatkan apa yang diniatkan." (HR Muslim dan Abu Daud)

Semoga bermanfaat

No comments:

Post a Comment